Transfer Pengetahuan Tentang Teknik Perkuatan Rumah Masyarakat

Diberitakan oleh : Dr.Eng.Ir.Eka Juliafad, ST.,M.Eng.,IPM

 

Gempa bumi adalah fenomena alam yang tidak bisa dicegah kedatangannya. Sebagai manusia yang tinggal dan hidup di daerah rawan gempa seperti Sumatera Barat, kejadian gempa bumi sudah sering dialami. Gempa bumi memiliki potensi untuk menimbulkan bencana bagi siapa saja yang tidak siap menghadapinya. Bencana tersebut dapat berupa kehilangan tempat tinggal, kerugian ekonomi, luka hingga kehilangan nyawa diri sendiri dan orang-orang yang tercinta. Salah satu penyebab utama munculnya korban jiwa saat gempa terjadi adalah rusak dan runtuhnya rumah masyarakat yang terbuat dari bahan-bahan getas seperti dinding bata merah. Dinding bata merah rawan mengalami rusak geser dan rusak lentur (keluar dari rangka rumah) akibat gaya seismik gempa. Untuk itu perkuatan harus dilakukan pada rumah masyarakat yang memiliki dinding bata merah. Salah satu teknik perkuatan yang murah dan mudah diaplikasikan tanpa perlu keahlian tinggi adalah perkuatan dinding bata merah dengan ployprophelene fiber mortar (PFM). PFM adalah teknik perkuatan hasil penelitian dari Jurusan Teknik Sipil FT UNP yang terbukti mampu meningkatkan kekuatan tekan, lentur dan geser dinding bata merah dibandingkan tanpa perkuatan. Diharapkan penggunaan perkuatan PFM pada rumah masyarakat dapat melindungi penghuninya dari bahaya kerusakan/keruntuhan rumah akibat Gempa Bumi.

Dinding Bata Merah Rawan Rusak Akibat Gempa

Bata merah adalah bahan bangunan yang banyak digunakan oleh masyarakat sebagai material dinding rumah. Sifatnya yang getas dan merupakan susunan matrik bata merah dengan pelekat mortar yang juga bersifat getas menyebabkan dinding ini mudah retak akibat beban seismik dari gempa bumi. Jenis kerusakan dinding bata merah dapat berupa rusak tekan, rusak geser dan rusak lentur.

 

Prinsip Perkuatan Bangunan yang Baik

Metode perkuatan yang baik haruslah memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut.

  1. Ekonomis
  2. Material atau bahan dasar yang digunakan mudah diperoleh
  3. Mudah dikerjakan artinya tidak memerlukan keahlian yang tinggi dari pekerja bangunan
  4. Tidak merubah gaya hidup masyarakat lokal

Apa itu Perkuatan dengan Polyprophelen Fiber Mortar (PFM)??

Polyprophelene Fiber Mortar (PFM) adalah mortar yang dicampur dengan serat polyprophelene (PP). Serat polyprophele berasal dari pita polyprophelen yang memiliki kuat tarik yang sangat tinggi. PFM memiliki kuat tekan 59% lebih tinggi dari pada kuat tekan mortar biasa. Dinding bata yang diberi PFM mengalami peningkatan kekuatan lentur hingga 180% dibandingkan dinding bata tanpa perkuatan lapisan PFM. Sedangkan, dinding bata merah yang dilapisi PFM mampu menahan gaya geser akibat gempa empat kali lebih kuat dibanding dinding bata merah biasa.

Prosedur perkuatan dinding bata dengan PFM

Persiapkan bahan yaitu semen Portland (PC), pasir yang bersih dari kotoran dan lumpur, air yang bersih tanpa sampah dan cairan lainnya, serat polyprophelen.  Perbandingan campuran PFM adalah 1 Semen : 2 Pasir : 0,08 Serat Polyprophele dan air secukupnya. Dalam kondisi normal dibutuhkan sekitar 0,6 atau 0,7 air. Semen, pasir dan serat polyprophelen diaduk hingga rata, dan dicampurkan dengan air hingga menjadi adukan yang pulen. Ciri adukan yang baik, jika dibentuk bola, tidak pecah atau berderai. Setelah didapat adukan PFM yang pulen, mortar PFM dapat diplaster ke dinding bata merah seperti pemasangan mortar plasteran biasa.

 

 

Pelatihan kepada masyarakat tentang perkuatan rumah melalui Program Kemitraan Masyarakat UNP tahun 2021

Kecamatan Pasaman terletak di Kabupaten Pasaman barat, pesisir pantai Sumatera Barat pada 000°05’ Lintang Utara – 00°03′ Lintang Selatan dan 99°38′ – 100° 58′ Bujur Timur yang berdekatan dengan subduksi Mentawai sehingga memiliki potensi besar terdampak gempa bumi, seperi yang terjadi di tahun 2009 yang menyebabkan 9108 rumah masyarakat mengalami kerusakan. Kerusakan rumah yang besar ini diakibatkan oleh rendahnya kekuatan rumah masyarakat yang dibangun secara non-engineering. Dengan adanya ancaman Mega-Earthquake dari patahan Mentawai maka kapasitas rumah masyarakat yang rendah terhadap gaya gempa dapat menjadi ancaman bagi masyarakat. Program Kemitraan Masyarakat yang diketuai oleh Dr.Eng.Ir.Eka Juliafad dengan anggota Dr.Eng.Nevy Sandra dan Dr.Jonni Mardizal, dan pemateri Annisa Prita Melinda MT serta didukung oleh Totoh Andayono, MT, Prof.Giatman, Nidal Zuwidal MPd, Fitra Rifwan MT dan Fajri Yusmar MT ini menawarkan solusi pengurangan risiko kerusakan rumah masyarakat di Kecamatan Pasaman melalui pelatihan teknik perkuatan rumah menggunakan mortar serat polypropylene. Berdasarkan pengamatan di lapangan, umumnya rumah masyarakat di Kecamatan Pasaman memilki dinding yang terbuat dari bata merah. Dengan mempertimbangan kemudahan teknis pelaksanaan, keterjangkauan biaya, ketersediaan material lokal, transfer of knowledge dan pengaplikasian teknik perkuatan yang dimiliki oleh Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Padang, akan digunakan teknik perkuatan pada dinding bata dengan Polypropylene Fiber Mortar Plaster. Pelatihan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap perkuatan rumah.

 

Tim PKM UNP 2021 berfoto Bersama Masyarkat dan Staff Kenagarian Aia Gadang Pasaman Barat

 

Kegiatan PKM ini juga dapat disaksikan melalui video rekaman kegiatan di link berikut ini.

 

https://www.youtube.com/watch?v=96E4pfo99ss

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *